Beras di Jakarta mahal? ya iyalah.. mana ada sawah di Jakarta. Walopun jakarta dikatakan sebagai ladang untuk mendapatkan uang, tapi kalo bentuk sawah atau ladangnya langsung ya gak ada. Ada si tapi cuma sedikit, lebih banyak gedungnya ketimbang sawahnya. cuma gak tau deh apa sawah itu sekarang sudah jadi real estate atau apartemen.
Beras, pasti kalo yang udah berkeluarga mesti tahu deh. Kalo yang belum mah taunya nasi. Itu juga tinggal pesan di counter fast food. Lebih banyak makan-makanan yang kekoreaan atau kejepangan. Nah kalo yang udah bekeluarga pasti rajin ya beli beras. Yaiyalah, itu kan makanan pokok. Gak ada beras, gak ada nasi. Kalo gak ada nasi, makan apa aja rasanya gak kenyang. Coba aja.
Biasanya kalo mau beli ujung-ujungnya di mini market. Maklum, selain praktis harganya pun terbilang murah. Murah whatt? nah ini ni perspektif yang bisa dibilang keliru. Murah karena nominalnya kecil.
makanya sebelum bilang harga beras di jakarta murah, ya lebih baik di cek dulu harga di pasar induk. Kenapa pasar induk? soalnya pasar induk adalah tempat pertama kali beras di perjual belikan di Jakarta. Artinya, beras dari petani di berbagai daerah, biasanya dari jawa barat dan tengah di jual di Jakarta. Setelah dari pasar induk, beras-beras itu kemudian dijual di berbagai pasar tradisional di Jakarta. Makanya harga di pasar Induk lebih murah ketimbang harga di pasar sebelah rumah.
Beradasarkan data yang diperoleh dari info pangan pemerintah DKI Jakarta, untuk harga beras tanggal 11 Februari 2016, jenis IR I 64 naik Rp400 menjadi Rp11.800/kg. Untuk IR II 54 Ramos turun Rp100 menjadi Rp10.200/kg. Beras IR III 64 turun Rp.300 menjadi Rp9.800,-/kg Sementara untuk beras setra i /Premium naik Rp300 menjadi Rp13.500/kg.
Nah gimana? beras yang di beli di minimarket sebelah mahal apa murah? kalo gak salah harga beras di toko sebelah itu Rp68.000/5kg. artinya Rp13.560/kg. Jadi lebih mahal apa lebih murah?
