Sebagai profesional dalam bidang akuntansi, seringkali kita harus dihadapkan oleh situasi untuk mengambil keputusan. Secara teori sangat mudah dalam mengambil keputusan. Pilih mana yang terbaik bagi kita dan lakukan. Namun dalam praktiknya seringkali kita dihadapkan oleh berbagai kepentingan yang menarik kita ke dalam pusarannya. Kepentingan itu kerap kali dapat kita lihat sangat baik, atau bisa pula sangat tidak baik. Yang terjadi adalah kepentingan itu kerap dalam wilayah abu-abu. Kita tidak dapat dengan jelas menentukan apakah hal itu baik atau tidak baik. Ketika bertanya kepada orang lain kadang juga tidak memberikan jawaban yang lugas dan jelas. Atau bisa jadi orang tempat kita bertanya memiliki preferensi tersendiri dalam kepentingan yang menarik kita. Oleh sebab itu kita memerlukan panduan untuk pengambilan keputusan yang berdasarkan pada etika.
Salah satu panduan yang dapat
digunakan adalah sniff test and common rules of thumb. Sniff test merupakan
semacam preliminary test yang dapat dilakukan dengan cepat sekedar untuk
memastikan bahwa keputusan yang telah diambil telah melalui beberapa test
etika. Berikut ini sniff test yang biasanya digunakan:
- - Apakah saya bangga dengan keputusan ini?
- - Apakah saya nyaman jika tindakan atau keputusan ini muncul besok di halaman pertama surat kabar nasional?
- - Apakah ibu saya bangga dengan keputusan yang saya ambil?
- - Apakah saya nyaman dengan keputusan yang saya ambil?
- - Apakah keputusan ini sesuai dengan misi dan kode etik perusahaan?
Dari menjawab pertanyaan
tersebut, tentunya dapat memudahkan kita untuk mengambil keputusan yang
beretika. Kadang jawaban yang diberikan oleh kolega, teman, atau kerabat tidak
sesuai dengan etika. Tentu hal tersebut dikarenakan mereka tidak bebas nilai
dan kepentingan. Dengan menggunakan sniff test setidaknya anda dapat yakin
bahwa keputusan yang telah anda ambil masih berada di koridor etika yang
berlaku.