Pergi pagi buta pulang tengah malam. Dijalan macet, stress dengan lalu lintas. Motor serempet kanan-serempet kiri biki mobil lecet-lecet. Kaki kanan udah sakit naik-turun gas. Kaki kiri pegel banget injak pedal kopling. Kepala panas hujan bikin macet. Nerobos banjir mesin jadi ngadat. Arrgggh..
Itu baru di jalan. Belum lagi di kantor. Boskerap marah-marah. Target harian yang gak karuan. Teman malah jegal dari belakang. Belum lagi menghadapi klien yang gak ngerti suasana hati perasaan."sabar aja deh, nanti kalo udah pensiun juga lunas terbayar". Aih jangan harap uang pensiun bisa membebaskan masalah. Salah-salah masuk pensiun biaya makin meningkat. Anak makin besar lah, cicilan belum lunas lah, cita-cita gak kesampaian lah. emangnya mau begitu?
Padahal, kita bisa lho terbebas dari belenggu itu. Belenggu kemacetan, Belenggu Bos garang, dan belenggu-belenggu lainnya. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah pensiun dini. Tentu bukan sembarang pensiun dini. Tapi pensiun dini yang direncanakan dengan matang. Siapa yang gak mau coba jadi bos bagi diri sendiri dan punya kebebasan finansial.
Strategi ini boleh jadi digunakan untuk pensiun dini. Begini strateginya:
Strategi
1. Tentukan kapan mau pensiun dini
Yang pasti, pertama-tama tentu kita harus tentukan dulu kapan kita mau pensiun dini. Di usia 30-an kah, di usia 40-an kah atau diusia 50-an. Misal sekarang kamu berusia 20-an dan kamu mau pensiun dini di usia 30-an. dari 20-an ke 30-an kan ada masa 10 tahun. Masa itu yang harusnya kamu persiapkan untuk pensiun dini. Banyak hal yang bisa kamu lakukan.
2. Tahu dengan pasti berapa pengeluaran tiap bulannya
Kalo mau pensiun, tentu kita harus tahu berapa pengeluaran riil atau pengeluaran yang biasa kamu lakukan tiap bulannya. Perhitungannya, yakni jumlah pengeluaran dalam satu bulan yang menrut kamu tidak mengubah gaya hidup mu sama sekali. Misalnya, kamu ingin belanja tiap bulannya ke grand indonesia, seperti yang saat ini kamu lakukan. Nah, pengeluaran tersebut harus mencakup gaya hidup kamu. Dari total pengeluaran satu bulan ini kamu dapat menghitung berapa besaran pengeluaran 10 tahun mendatang. Cara yang paling mudahnya si memakai rumus inflasi. Misal kamu belanja 10 juta tahun ini berarti tahun depan kamu belanja 10,6 juta jika inflasi mencapai 6%.
3. Punya Hutang Berapa?
Jangan lupakan pos yang satu ini. Karena hutang adalah kewajiban yang harus kamu lunasi. Oleh sebab itu, pasang target kapan hutangmu akan kamu lunasi. Jika bisa sebelum pensiun dini kamu eksekusi. Jangan sampai kamu pensiun tapi hutang masih ada. Bisa pusing jadinya. Kalo ada rejeki, segera lunasi pokok hutang kamu. Paling kena pinalti, tapi itu gak seberapa kok
4. Hati-Hati dengan pesangon
Huaaa..seeneeeng banget kalo dapat pesangon. Apalagi kalo pesangonnya 10 kali lipat gaji bulanan. Ada juga pegawai di perusahaan minyak yang dapat pesangon sampai 700 juta lho..wuar byasah..eit..tapi jangan senang dulu. Pesangon bukan rejeki nomplok yang akan datang berkali-kali. oleh sebab itu uang pesangon harus digunakan secara bijak dan tepat. Misalnya untuk melunasi hutang, dimasukan dalam deposito, membeli surat berharga atau dibelikan obligasi negara. istilahnya, jangan lupa untuk investasi.
5. Rencana Jangka Panjang
Kalau sudah ada niat pensiun, tenggat waktu jelas. kini saatnya anda merencanakan rencana jangka panjang. Istilahnya, sekarang ini saatnya anda memikirkan untuk terjun dalam bisnis. Memulai usaha sejak dini membuat anda semakin siap menghadapi pensiun dini. Dalam jangka waktu 10 tahun, jika anda tekun maka bisa terlihat usaha anda prospektif atau tidak. Usaha yang telah berjalan 10 tahun tentu dapat dikatakan usaha tersebut tahan banting.
6. Menabung sejak dini
Rencana sudah ada, tenggat waktu ada, bisnis sampingan rencananya sudah ada, berarti kini waktunya mewujudkan impianmu untuk pensiun dini. Caranya? ya nabung sekuat tenaga. Kalo sebelumnya kamu hanya menyisihkan 5% dari pendapatan tiap bulan. Mulai saat ini kamu tingkatkan. Kalo bisa sampai 80%.