Ini pengalaman pribadi saya sekeluarga. Kejadiannya tahun 2016 silam. Sebuah musibah yang tidak bisa ditolak. Waktu itu saya sekeluarga hendak pulang mudik ke kampung Istri di Jawa Tengah. Tidak ada firasat apa-apa dan kejadiannya juga sangat cepat. Saya sendiri pada waktu itu kalut dan bingung, tidak tahu harus berbuat apa. Kejadiannya di stasiun gambir Jakarta.
Waktu kejadian, saya panik dan tenaga medis pada waktu itu hanya mendiagnosa terkilir. Diberilah obat penahan rasa sakit. Sebelum melanjutkan perjalanan, saya ditanya apakah akan melanjutkan perjalanan atau langsung ke rumah sakit di Jakarta. Tapi mengingat pada waktu itu hari libur lebaran, sudah pasti poliklinik di rumah sakit tutup. Akhirnya dengan pertimbangan kereta yang sebentar lagi mau jalan, saya memutuskan untuk lanjutkan perjalanan.
Sampai ditujuan, obat yang diberikan oleh paramedis masih terasa. Anak saya masih belum merasakan sakit. Tapi paginya, kami langsung ke rumah sakit terdekat. Rontgen untuk memastikan baik-baik saja.
Tapi nyatanya, setelah rontgen hasilnya sungguh mengejutkan. Ada tulang yang patah dan geser. Saya shock mendengarnya. Qadarallah, saya memutuskan untuk segera melakukan operasi. Tapi sayang tidak ada dokter tulang di rumah sakit ini sampai satu minggu kedepan. Hasilnya, kami hanya diberikan obat penahan rasa sakit.
Malang, obat penahan sakit itu tidak seampuh obat yang diberikan paramedis di stasiun gambir. Anak saya mengerang kesakitan yang amat. Mungkin hampir pingsan memahan sakit yang tak terkira itu.
Tanpa pikir panjang saya langsung mencari rumah sakit khusus patah tulang. Tanya teman di Semarang, ternyata tidak ada. Saya tambah panik. Menurut teman disana, dokter tulang yang bertugas tengah cuti lebaran.
Lalu saya dengar kabar ada rumah sakit di daerah Solo yang khusus untuk patah tulang. Nama rumah sakitnya Karima Utama. Cuss..langsung tancap Gas Kesana.
Setelah perjalanan 4 jam lamanya, saya sekeluarga sampai kesana. Masuk ruang UGD.
Saya pikir rumah sakit itu akan sepi sebagaimana rumah sakit pada umumnya di hari lebaran.
tapi saya salah. Rumah sakit itu begitu ramai. Banyak pasien yang masuk ruang UGD. Dan semuanya mengalami patah tulang.
Sungguh pemandangan yang mengerikan bagi saya karena menyaksikan secara langsung berbagai jenis patah tulang yang dialami oleh berbagai orang.
Waktu itu saya tidak khawatir dengan masalah biaya. Karena saya pikir cuma 1-3 juta. Ternyata setelah diskusi dengan dokter jaga, biaya yang dibutuhkan berkisar antara 5-7 juta. Dan operasi harus dilakukan sebanyak 2 kali. 1 kali pemasangan pen dan satu lagi operasi pencabutan PEN.
Oia patah tulang yang dialami oleh anak saya adalah tulang kaki. Untuk tulang belakang sendiri harus dikonsultasikan dengan dokternya. karena biaya tergantung tingkat kesulitan dan bahan yang dipakai.
Saya sendiri cek dengan teman mengenai biaya operasi di Jakarta. Wah ternyata bisa 12-15 juta untuk operasi kaki. Belum lagi operasi harus dilakukan sebanyak dua kali. OMG.
Berapa biaya yang saya habiskan untuk operasi anak saya:
Operasi 1: Pemasangan PEN:
- biaya operasi : Free alias gratis (saya menggunakan BPJS)
- biaya inap di Solo: 5 hari x 200.000 = 1.000.000 (di rumah sakit tersebut disediakan semacam tempat penginapan yang bersih, 2 tempat tidur dan TV)
- makan: 1.000.000,-
- transport: bensin 300.000,- (dalam provinsi)
Cek Pasca Operasi
Tiket Pesawat PP 2 orang: 4.000.000,-
Dokter Poli Tulang: 250.000,-
Obat: kira-kira 200.000,- (bentuknya suplemen tulang + anti rasa sakit)
transport darat: 200.000,-
Operasi 2: Pencabutan PEN:
- biaya operasi: free (BPJS)
- biaya inap : 3 hari x 200.00 = 600.000,-
- transport: bensin 1.000.000,- (pp Jakarta - Solo)
Bagaimana dengan operasi tulang belakang? Dalam spanduk yang tertera pada rumah sakit tersebut, dijelaskan bahwa pasien BPJS bebas biaya sepanjang mengikuti aturan yang berlaku. Menurut saya gratis sesuai dengan kelas yang diberikan, jika ingin kelas yang lebih baik VIP misalkan sementara kelas BPJSnya hanya kelas 3, berarti ada tambahan biaya.
Untuk lebih jelasnya mungkin bisa menghubungi langsung ke Rumah Sakitnya.
Administrasi BPJS bisa langsung ditanyakan ke BPJS terdekat.
khusus untuk pemegang kartu BPJS di luar Solo, ada prosedur yang harus dilalui. Dan kalo mau usaha, pasti bisa.
Sekain,
Semoga Cepat Sembuh dan Beraktivitas kembali.
No comments:
Post a Comment
hanya 5% komentar yang akan dimuat. Biasanya sih komentar cerdas. Jadi jangan sia-siakan waktu kamu hanya untuk nyepam