Salah satu persyaratan utama dalam menggunakan uji t ialah ada persamaan varian antar dua kelompok yang dibandingkan. Asumsi ini disebut sebagai sphericity assumption. Syarat -syarat lainnya ialah data berskala interval dan berdistribusi normal. Uji t memiliki beberapa tipe, diantaranya adalah uji t satu sampel, ujit sampel bepasangan dan uji t sampel bebas. Pada postingan ini hanya uji t sampel berpasangan. Sementara uji t sampel bebas akan dijelaskan dalam postingan selanjutnya.
Dalam uji sampel berpasangan, maka pemilihan kasus-kasus untuk satu sampel akan mempengaruhi atau menentukan pemilihan kasus-kasus untuk sampel lain; sedang dalam uji t sampel bebas maka pemilihan kasus-kasus untuk satu sampel tidak mempengaruhi atau menentukan pemilihan kasus-kasus untuk sampel lain.
A. Uji t Dependen/Sampel Berpasangan.
uji t sampel berpasangan digunakan untuk membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu kelompok. Penghitungan dilakukan dengan cara mencari perbedaan antara nilai-nilai dua ariabel untuk masing-masing kasus dan kemudian mengujinya apakah terdapat perbedaan rata-rata di atas nilai 0.
Asumsi dasar penggunaan uji t sampel berpasangan adalah observasi atau penelitian untuk masing-masing pasangan harus dalam kondisi yang sama. Perbedaan rata-rata harus berdistribusi normal. Varian untuk masing-masing variabel dapat sama atau tidak sama. Sekalipun demikian sebaiknya sama agar tidak melanggar asumsi sphercity.
Untuk melakukan uji t diperlukan data yang berskala interval atau rasio yang dalam SPSS disebut scale. yang dimaksud dengan sampel berpasangan adalah kita menggunakan sampel yang sama tetapi pengujian dilakukan terhadap sampel tersebut dua kali dalam waktu yang berbeda atau dengan menggunakan interval waktu tertentu. Pengujian dilakukan dengan memberikan suatu perlakuan khusus (treatmen) terhadap sampel tersebut. Pengujian pertama dilakukan sebelum ada perlakuan dan pengujian kedua.
B. Prosedur Analisis
Riset eksperimen ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan penggunaan kartu kredit di Bank X dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu penggunaan kartu kredit saat bunga belum turun dan penggunaan kartu kredit saat bunga sudah diturunkan.
Kesimpulannya adalah variabel penggunaan kartu kredit diberi perlakuan dngan memberikan dua kondisi yang berbeda, yaitu saat bunga belum diturunkan dan saat bunga sudah diturunkan. Dalam riset ini masalah yang akan dijawab adalah:
- Apakah ada perbedaan penggunaan kartu kredit sebelum dan sesudah bunga diturunkan?
- Apakah perbedaan rata-rata penggunaan kartu kredit sebelum dan sesudah bunga diturunkan signifikan?
- Bagaimana penggunaan kartu kredit setelah terjadi penurunan bunga?
- Apakah kondisi sebelum dan sesudah penurunan bunga mempunyai hubungan?
- Jika ya, apakah hubungan kedua kondisi tersebut signifikan?
Pertama: siapkan data
Kedua: membuat desain variabelnya
Ketiga: masukan data mulai nomor 1 sampai 16
Keempat: klik analyze > compare means>paired sample t test.
Kelima: pindahkan variabel sbelum dan sesudah ke kolom Paired Variabels secara bersamaan dengan cara melakukan blok kedua variabel tersebut kemudian klik panah ke arah kanan.
Keenam: Pilih option: isikan 95% pada kolom Confidence Interval, kemudian klik continue.
Ketujuh: klik ok.
Setelah melakukan proses analisis, maka hasilnya sebagai berikut
Kedelapan: lakukan interpretasi hasil
Bagian pertama: Untuk menjawab rumusan masalah: "Berapa perbedaan rata-rata penggunaan kartu kredit sebelum dan sesudah bunga diturunkan? Jawaban dapat diambil dari angka-angka dibawah ini:
Rata-rata penggunaan kartu kredit sebelum bunga diturunkan: 92.91
Rata-rata penggunaan kartu kredit setelah bunga diturunkan: 95.56
Bagian Kedua: Untuk menjawab rumusan masalah: "Apakah perbedaan rata-rata penggunaan kartu kredit sebelum dan sesudahbunga turun signifikan?" Jawaban dapat diambil dari angka-angka dibawah ini:
Untuk menjawab rumusan masalah diatas, kita memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:
Pertama: rumuskan hipotesis dengan bunyi sebagai berikut:
- H0 rata-rata penggunaan kartu kredit sebelum dan sesudah bunga turun sama.
- H1 rata-rata penggunaan kartu kredit sebelum dan sesudah bunga turun tidak sama.
Kedua: lihat hasil t hitung (to) dari tabel diatas sebesar: -2.280.
Ketiga: Hitung t table dengan ketentuan sebagai berikut:
Alfa sebesar 0.05 dan dengan rumus DF= jumah data - 1, atau 16-1= 15 maka besar t tabelnya adalah: 2.131.
Keempat: lakukan uji hipotsis secara dua sisi (two tailed) dengan pengujian di sebelah kiri karena to diketemukan negatif:
karena t hitung (to) ternyata jatuh di daerah penolakan, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya rata-rata penggunaan kartu kredit sebelum dan sesudah bunga turun tidak sama.
Dengan demikian angka perbedaan rata-rata (Mean Differance) sebesar -3.750 menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan yaitu rata-rata penggunaan kartu kredit sebelum bunga turun sebesar 92.91 dan rata-rata sesudah bunga diturunkan sebesar 96.56. Dengan kata lain perbedaan rata-rata penggunaan kartu kredit sebelum dan sesudah bunga turun dianggap signifikan.
bagaimana penggunaan kartu kredit setelah terjadi penurunan bunga?
Setelah bunga diturunkan kartu kredit mengalami kenaikan sebesar 3.750.
Apakah kondisi sebelum dan sesudah penurunan bunga mempunyai hubungan?
Kondisi sebelum bunga turun dan sesudah bunga turun berkorelasi sebesar 0.955. Artinya hubungan dua kondisi kuat dan signifikan karena nilai probabilitas/Sig sebesar 0.000 < 0.05. Hubungan signifikan jika nilai probabilitas/sig <0.05.
C. Kesimpulan
Dalam riset ini kesimpulannya adalah perlakuan penurunan bunga kartu kredit berpengaruh terhadap rata-rata kenaikan penggunaan kartu kredit. Dengan demikian penurunan bung akartu kredit ini efektif.
Sumber tulisan: Sila kirim pesan ke admin
No comments:
Post a Comment
hanya 5% komentar yang akan dimuat. Biasanya sih komentar cerdas. Jadi jangan sia-siakan waktu kamu hanya untuk nyepam