Bisa dibilang ini sudah kedua kalinya kami ke toko mesin jahit. Pertama, beli mesin jahit komputer dengan meson obrasnya. Kedua beli mesin jahit tapi mesin jahit skala industri. Kedua mesin jahit itu berbeda. Mesin obras, tentu beda dengan mesin jahit. Untuk pembelian mesin jahit yang pertama, itu merupakan salah satu upaya kami untuk mencoba bisnis fashion. Coba menjajal bisnis yang katanya merupakan kebutuhan pokok manusia sekaligus kebutuhan aktualisasi diri. Tapi nampaknya bisnis ini tidak mudah, jika tidak ada ilmunya. Ya, bisnis di bidang fashion bukan hanya bagaimana kita memproduksi pakaian, tapi lebih dari itu. Banyak hal yang harus dipelajari. Banyak hal yang harus di kuasai. Taruhannya juga terbilang besar, karena ketika anda salah memproduksi, boom.. modal yang dikeluarkan besar, kemudian barang tidak laku. Ujung-ujungnya uang tidak berputar dan bangkrut.
Ya, kali ini kami membeli mesin untuk kedua kalinya. Bukan karena usaha semakin membesar, tapi kami memulai lagi dari awal. Mulai dari nol lagi, setelah kemarin babak belur karena minim pengalaman, minim pengetahuan dan minim perencanaan. Toko yang kami datangi cukup terkenal di kalangan pengusaha fashion. Harganya cukup terjangkau dan pelayanannya ramah. Garansi produk? sudah pasti.
Yang menjadi masalah adalah jaraknya yang cukup jauh dari rumah kami. Kalo naik umum bisa memakan waktu 2 jam jika di jam kerja, atau kalau naik mobil pribadi kira-kira menghabiskan bensin sebanyak 50 ribu rupiah. Terhitung murah jika naik taksi bolak-balik yang bisa menghabiskan biaya sampai 300 ribu rupiah.
Untuk transaksi pembelian mesin jahit ini, pencatatan akuntansinya adalah sebagai berikut:
Perlengkapan - mesin Rp.xxxx (rahasia dong ya)
kas Rp. xxxxx (karena belinya pakai cash)
Biaya Transport Rp.50.000,-
kas Rp.50.000,-
kenapa 50 ribu, bukan 300 ribu? inilah bedanya pengusaha dengan karyawan. Kalo pengusaha yang dicatat yang riilnya, karena pergi kesana naik kendaraan sendiri. Kalo pegawai, mungkin dicatat sebesar 300.000,-. Karena ngakunya naik taksi padahal naik kendaraan sendiri.