Cara lolos dari jeratan hutang



Sumpah pusing banget kalo bicarain masalah hutang. yang ada cuma penyesalan. Tapi disisi lain, kalo ngak ada hutang, ngak bisa punya aset. Memang sebenarnya gak ada yang salah dengan hutang. Mau orang kecil sampai dengan konglomerat pun juga punya hutang. Yang jadi masalah adalah kalo kita ngutang tapi hutang itu gak jadi aset apa-apa, alias hutang untuk konsumsi. Jangan salah lho, bisa jadi anda sendiri kemarin berhutang untuk konsumsi. Dan saat ini anda gak tau udah kemana aja tuh uang hasil hutang. Yang jadi masalah lainnya adalah, kadang orang kebabalasan ambil hutang. Tanpa perencanaan yang matang dan gak punya tujuan. Akhirnya setiap kali ada penawaran hutang malah disikat.

HUTANG


Yang tidak disadari adalah ternyata bayar cicilan itu berat. apalagi untuk hutang yang tidak produktif. Walaupun hanya Rp.800 ribu per bulan, tapi setelah tahun kedua, orang baru mearasa bahwa cicilan tersebut sangat membebani. Lantas, gimana caranya supaya kita terlepas dari jeratan cicilan hutang? 



Salah satu tanda utang anda tidak sehat adalah proporsi bayar cicilan hutang yang sudah melebihi kebutuhan untuk konsumsi sehari-hari. Kalo di perusahaan, cicilan hutang sudah mempengaruhi operasional perusahaan. Harus dicari jalan keluar sebelum hutang makin membuat susah.

1. Penjadwalan Ulang Hutang


Biasanya ini dilakukan pada kartu kredit. Jika kita sudah tidak kuat lagi membayar cicilan hurang, kita bisa datang ke bank untuk melakukan penjadwalan hutang atau dikenal dengan reschedulling. Reschedulling adalah dimana nasabah bank bisa memohon keapada pihak bank agar mengubar tagihan regular menjadi cicilan dengan bunga tetap. Konsekuensinya, jika kartu kredit, kartu itu tidak bisa dipakai lagi. Dengan reschedulling biasanya ada penurunan cicilan, nah penurunan itu yang bisa menjadi ruang napas anda.

2. Pembiayaan Ulang


Ini biasanya dilakukan oleh orang yang berhutang melalui skema KPR. Misal pada saat pembelian awal harga rumah adalah 600 juta. Empat tahun kemudian, setelah diapraisal ulang ternyata sudah naik menjadi 1 milyar. Nah kita bisa mengajukan KPR refinancing dengan jaminan rumah tersebut. Biasanya bank pemberi KPR mau memberikan KPR refinancing. Atau bisa juga anda mengajukan KPR refinancing pada bank lain. Tentunya anda harus mencari bank yang memberi bunga paling rendah. Nah, jika ada kelebihan uang, anda bisa menggunakannya untuk melunasi hutang-hutang anda yang lain

3. Jual Aset atau Take Over Kredit


Ya mau gimana lagi, usaha untuk cari tambahan pendapatan sudah dilakukan tapi gak ada kenaikan pendapatan. Mau cari pinjaman sana sini, sudah tidak ada lagi yang mau memberikan. Jalan yang paling mungkin adalah jual aset atau take over kredit. Cuma harus diingat, apakah penjualan aset ini mempengaruhi produktivitas anda? karena kalau sampai produktivitas menurun maka anda harus memikirkan cara yang lain. Dan yang perlu diingat adalah jangan sembarangan take over kredit, khususnya pada kredit yang ada jaminan fidusianya. 

4. Stop Hutang


Udah jera dengan hutang? udah gak mampu bayar? debt collector udah sering kerumah? makanya untuk sementara stop hutang dulu deh. Fokus dulu untuk melunasi hutang-hutang yang ada. Jangan tambah dengan hutang yang baru terutama Kredit TanPa Agunan atau KTA. KTA itu bunganya tinggi alias ongkosnya lebih tinggi. Bayar hutang pakai KTA sama aja gali lubang lebih dalam.

Yang paling penting adalah ubah gaya hidup dulu deh. Pangkas pengeluaran yang tidak perlu. Hemat. Setidaknya itu harus dilakukan sampai hutang lunas. Gak perlu gengsi.



No comments:

Post a Comment

hanya 5% komentar yang akan dimuat. Biasanya sih komentar cerdas. Jadi jangan sia-siakan waktu kamu hanya untuk nyepam