Siapa sih yang gak kenal Jakarta? pasti kenal dong. Kota yang juga menjadi ibukota negara Indonesia ini memang pusat dari segala kegiatan, terutama ekonomi. Karena merupakan pusat, ya jadinya banyak betebaran kantor pusat disini. Gak heran jika makin lama penduduk Jakarta makin membludak. Banyak pada pendatang yang merantau ke Jakarta untuk mencari kerja. Dari Aceh sampai Papua semua mencoba peruntungan disini.
Tapi, gak semua orang yang di Jakarta punya sanak saudara disni. Kalaupun ada biasanya tidak dapat menampung anggota keluarga dalam jumlah besar. Ini disebabkan karena ukuran rumah di Jakarta kecil-kecil. Kalaupun besar sudah tentu orang kaya atau orang yang sudah lama tinggal di Jakarta. Semantara kalo pendatang? hmm biasanya gak seberapa, kecuali sudah sukses berusaha di
sini.
[baca artikel yang lain: http://aruskaz.blogspot.co.id/2016/03/kapan-saatnya-usaha-minjam-uang-ke-bank.html]
Biasanya sebagai lulusan perguruan tinggi atau orang yang tengah cari kerja pasti senang banget kalo keterima kerja. Apalagi kalau keterima kerja di Jakarta, kantor pusat lagi. Tapi, tinggal dimana ya? itu pasti yang terlintas pertama kali di kepala. Gak mungkin kan kita tinggal di kantor, apalagi kalau sudah berkeluarga.
Banyak hal yang mesti dipertimbangkan ketika memilih tempat tinggal di Jakarta. Diantaranya jarak dengan kantor, lokasi harga, kenyamanan dan keamanan. Isitlahnya cocok-cocokan. Kalau bahasa kerennya cari tempat tinggal itu ibarat cari jodoh.
Ngekost apa ngontrak
Kalo mikirin jarak, harga, kenyamanan, keamanan dll. mungkin itu bisa sambil jalan kali ya. Sekalian di cari tempat yang kira-kira sesuai. Pertanyaan yang pertama adalah mau ngekost apa ngontrak? beda lho antara ngekost dengan kontrak.
Meski ujung-ujungnya sama-sama nyewa ternyata ngekost sama kontrak beda lho. Kalo ngekost kita hanya menyewa satu kamar. Perlengkapan dan fasilitasnya semuanya sudah dilengkapi oleh si pemilik kost. Kita tinggal bawa baju dan peralatan saja.
Kalo ngontrak, isitlahnya kita sewa rumah. Satu rumah. Ada yang menyewakan rumah dengan segala isi dan perabotannya ada juga yang hanya menyewakan rumah kosong. Artinya perabotnya gak ada. Nah tugas kita deh untuk melengkapi perabotan itu.
Kalo di kost biasanya ada aturan. yang paling umum gak boleh bertamu di atas jam 21.00 dan gak boleh bawa pasangan ke dalam kamar. Kost juga biasanya tidak membolehkan membawa anak ke dalam. Karena ukurannya kecil, membawa anak dianggap dapat mengganggu penghuni lain. Sementara kalo di kontrakan semua nya bebas, asal sebelumnya melapor ke RT.
Jadi Kost Apa Kontrak
Pilihannya si semua bergantung sama budget yang kamu sediakan. Kontrak di Jakarta rata-rata sudah 2 - 3 jutaan per bulan dengan 2 kamar dan 1 kamar mandi. Ada juga rumah petakan yang harga sewanya 1-2 jutaan per bulan. Itu juga tergantung lokasi. Kalau kantor km di bilangan kuningan atau sudirman, biayanya lebih mahal lagi. Itupun jarang ada yang menyewakan rumah. Dan oia, kalao kontrak rata-rata mensyaratkan bayar per tahun.
Nah kalau kost lebih fleksibel lagi. Range harganya pun mulai dari lima ratus ribuan sampai jutaan. Tergantung lokasi, fasilitas dan kenyamanan yang kamu inginkan. Biasanya sekarang ini kost-kostan sudah dilengkapi dengan wifi, jadi bebas internetan seharian. Tapi biasanya gak boleh masak sendiri.
Kalo kamu mau yang lebih nyaman, kamu bisa ngekost di apartemen. Di Jakarta biasanya banyak apartemen tipe studio yang disewakan. Nah, biasanya letak apartemen adanya di lokasi-lokasi strategis jadi kamu gampang kemana-mana.
Tapi semuanya balik lagi si, uangnya sama nyamannya gimana. Jangan lupa, selain biaya sewa kost atau kontrak, pertimbangkan pula biaya-biaya lain yang muncul. Misalnya biaya parkir, listrik, kebersihan dan keamanan dan biaya perbaikan. Semuanya harus jelas diawal, karena kalao udah sewa dan bayar 1 tahun biasanya pemilik rumah atau kost gak mau tau apa yang terjadi dengan ruma tersebut. Alhasil, kamu sendiri yang harus keluar uang.
baca:
http://aruskaz.blogspot.co.id/2016/03/rental-komik.html
http://aruskaz.blogspot.co.id/2016/03/step-by-step-pencatatan-bagian-debit.html
http://aruskaz.blogspot.co.id/2016/03/tutup-usaha-atau-lanjutkan.html
