Mengapa Usaha Butuh Akuntansi

Seringkali jika mendengar kata akuntansi masyarakat awam sudah bergidik ngeri. Dalam benak mereka terbayang kerumitan dalam menghitung angka-angka. Belum lagi istilah-istilah yang tidak populer di telinga. Hasilnya, akuntansi jadi lebih menakutkan. Ada pula masyarakat yang sama sekali tidak memahami akuntansi. Jangankan paham, dengar saja belum. Bagi mereka, terutama pengusaha mikro, yang mereka tahu adalah berapa uang masuk dan berapa uang keluar. Dari selisih uang masuk-keluar itu baru ditentukan berapa keuntungan yang diperoleh.


Minimnya kemauan dan keenganan untuk mencari tahu, ditambah dengan persepsi awal yang menganggap akuntansi itu rumit dan tidak perlu menjadi salah satu penyebab rendahnya pengaplikasian ilmu ini dalam kehidupan sehari-hari. Memang usaha yang sudah besar, dan tentu sudah dikenakan wajib bayar pajak pasti sudah melakukan pembukuan/akuntansi. Hal ini disebabkan usaha yang sudah berbadan hukum diwajibkan untuk melakukan pembukuan berdasarkan undang-undang yang berlaku. Sebaliknya, untuk usaha kecil, upaya tersebut masih belum dilakukan. Terlebih bagi usaha pemula yang belum berbentuk badan hukum. Meski demikian, pada dasarnya usaha tersebut sudah melakukan aktivitas akuntansi dalam pengertian yang sangat sederhana. Aktivitas pencatatan pemasukan dan pengeluaran sebagai dasar pengambilan keputusan dapat dikatakan merupakan aktivitas akuntansi, meski hal tersebut belum memadai

Rendahnya pemanfaatan akuntansi pada gilirannya justru merugikan usaha kecil dan usaha rintisan. Tak heran jika banyak usaha kecil yang tidak kunjung besar. Tanpa aktivitas akuntansi yang memadai, pemilik usaha tentu akan kesulitan ketika pengambilan keputusan. Selain itu, tanpa aktivitas akuntansi yang memadai, pemilik usaha tidak memiliki data yang akurat mengenai berapa kekayaan usahanya, berapa piutang, berapa hutang yang segera jatuh tempo dan informasi lainnya. Walaupun akuntansi bukanlah satu-satunya alasan mengapa usaha tidak kunjung besar, namun pemanfaatan akuntansi adalah hal utama yang harus dipenuhi.    

Jika boleh jujur, sebenarnya pemanfaatan akuntansi memang rumit. Makanya tidak sembarang orang dapat melakukan pembukuan/akuntansi. Perlu belajar dalam kurun waktu tertentu ditambah dengan sertifikasi dari Ikatan Akuntan Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memastikan apa yang dilakukan oleh akuntan telah sesuai dengan metode dan pedoman yang berlaku. Bagi usaha kecil, kiranya dapat menggunakan bantuan dari mahasiswa atau dapat membaca buku yang tersedia pada toko buku disekitar. Untuk jenis usaha yang rumit, seperti produksi, memang membutuhkan bantuan dari akuntan langsung. Bisa dengan cara mempekerjakan langsung, menggunakan konsultan atau menggunakan jasa dari Kantor Jasa Akuntansi.

Jika ingin tahu bagaimana memanfaatkan akuntansi dan melakukan pembukuan/akuntansi dengan baik dan benar, anda bisa terus berlangganan web ini.