Yang Bisa Dilakukan Ketika Dipecat, Hidup Harus Terus Berjalan




Apapun alasannya, yang namanya dipecat berasa banget gak enak. Apalagi kalao kita udah kerja bertahun-tahun ditempat itu. Kenalan sudah banyak, tanggungan juga udah banyak. Dan seperti kebanyakan orang, ketika kita kerja, biasanya penghasilan juga udah habis buat bayar tagihan dan hutang-hutang. Jadi kalo dipecat, waduuuuhhhh, pusingnya gak karuan. Jangankan bayar tagihan, buat makan sehari-hari aja bikin pusing.

Padahal kita udah kerja keras ya, kok masih aja bisa dipecat, Udah baik-baik sama bos, tapi juga dipecat. Lha wong bosnya juga dipecat. Ya, semuanya bisa aja terjadi. Apalagi kalo industri lagi lesu. Pendapatan perusahaan terjun bebas. Atau bisa aja akibat persaingan usaha. Perusahaan gak mampu bersaing. Atau bisa juga profitabilitas perusahaan menurun. Wah alamat dipecat deh

Tapi, walaupun di pecat, kita gak boleh sedih yang berlarut-laruh. Life must goon..cicilan masih harus dibayar..perut harus diisi..waduh, malah makin pusing nih..

Bukan berarti gak ada solusinya lho. Pasti ada solusi. Kan manusia gak akan ditimpa kesulitan yang lebih besar dari kemampuannya. Banyak juga yang setelah dipecat justru malah makin sukses.

[baca juga: http://aruskaz.blogspot.co.id/2016/03/ternyata-ustad-yusuf-mansur-jadi-orang.html]



Langkah-langkah di bawah ini mungkin bisa membantu kamu mencari solusi setelah dipecat


1. Ambil Kaca


Lho kenapa ambil kaca? yang pertama lihat muka kamu yang jadi jelek kalo sedih terus. Gak mau kan muka jadi jelek. Makanya sedihnya jangan kelamaan. Yang kedua, introspeksi. Renungkan dirimu sendiri. Apa yang telah kamu perbuat. Apa yang kurang. Apa yang harus ditingkatkan. Kalo bisa sih, kamu tanya sama mantan bos, apa yang salah dengan kita. Kurangnya dimana. Tapi jangan emosi dan jangan bantah ya. Sekalian kamu minta surat keterangan bahwa kamu pernah kerja disana. Sapa tau kita dipecat gegara kinerja kurang oke. Terlalu banyak main hape. Atau ternyata kalah saing dengan pegawai baru.

2. Jangan Posting Di Facebook atau Media Sosial Lainnya


Jangan posting hal-hal jelek soal perusahaan kamu sebelumnya. Tau gak, postingan di media sosial mengenai hal jelek justru merugikan kamu sendiri. Sekarang ini jamannya perusahaan kalo cari pegawai mereka cek dulu media sosial pegawai yang bersangkutan. Kalo postingan kamu isinya makian kepada perusahaan terdahulu ya mungkin jadi point negatif bagi perusahaan dalam menilai kamu.

3. Cari Kerja Lagi


Ya, mau gak mau kamu harus cari kerja lagi. Walaupun sedikit ribet, tapi pekerjaan tidak pernah datang sendiri. Semua butuh usaha. Jangan lupa untuk menghubungi kolega atau kenalan kamu untuk menanyakan adakah lowongan pekerjaan. Biasanya kalo lowongan manajer ke atas jarang ada di job fair. Tapi informasinya dari mulut ke mulut. Mungkin juga ini saatnya bagi kamu untuk keluar dari bidang yang kamu geluti sebelumnya. Jika sebelumnya kerja di bagian teknik, mungkin kamu bisa pertimbangkan untuk kerja di bagian marketing. Atau jika kamu bekerja di bagian sales, mungkin bisa dipertimbangkan untuk kerja di perbankan.

[baca juga: http://aruskaz.blogspot.co.id/2016/03/cara-lolos-dari-jeratan-hutang.html]

4. Cari sampingan


Jangan diam aja! nunggu panggilan kerja memang butuh waktu. kadang sehari banyak panggilan interview kerja. Kadang juga berminggu-minggu baru ada panggilan interview kerja. Isi waktu kamu dengan kegiatan produktif dan positif. Mulailah dengan say hai dengan kenalan kamu. Buka hape kamu dan sapa mereka. Siapa tahu dari obrolan dengan mereka ada peluang kerja.Atau kamu bisa memanfaatkan waktu dengan kerja sampingan. Misalnya jualan di internet. Jadi freelancer. atau apapun keahlian yang bisa kamu jual. Keahlian yang kamu dapatkan ditempat kerja sebelumnya.

5. Wirausaha?


Sebenarnya ini pilihan hidup. Terserah kamu. Ibaratnya, kalau kamu cari hikmah di balik pemecatan kamu, ya mungkin ini waktunya kamu berwirausaha. Cuma yang perlu diingat adalah wirausaha tidak dapat dilakukan oleh semua orang. ada orang-orang tertentu yang merupakan orang gajian. Tipe karyawan, Ada pula yang tipenya pengusaha. Kamu renungkan sendiri apa kamu tipe pengusaha apa tipe karyawan.

Yang perlu diingat adalah pemecatan bisa terjadi kapan aja sama siapa aja. Gak peduli dya pegawai rendahan atau atasan, semua berpeluang dipecat. Selama kita masih kerja buat orang lain, entah cleaning service atau bahkan CEO sekalipun, ya tetap aja kita adalah buruh. Buruh yang rentan untuk dipecat. Untuk antisipasi ya memang kita harus giat bekerja. Terus tingkatkan kemampuan.

Biar gak kaget, rajin baca berita soal bisnis dan industri tempat kita bekerja. Biar tahu kondisinya seperti apa. Supaya kita bisa bersiap-siap jika kemungkinan terburuk menghampiri.

Baca juga: http://aruskaz.blogspot.co.id/2016/03/kapan-saatnya-usaha-minjam-uang-ke-bank.html