Rumah Sakit Berbiaya Murah Untuk Patah Tulang



Judulnya provokatif ya? hehehe. habis pengalaman yang saya terima juga provokatif.
gak bakal hilang dalam kurun waktu dekat.
gimana gak, patah tulang bro.
bukan saya sih. tapi si kecil.

jadi ceritanya gini. lebaran kemarin kan mau mudik.
udah di rencanakan dari jauh-jauh hari kalo mau mudik ke jawa tengah.
selain silaturahmi dengan mertua, rencananya juga akan liburan ke jawa timur.
hotel sudah di pesan, itienary perjalanan liburan udah.
tempat-tempat wahana rekreasi sudah di list.
pokoknya udah senang banget.

Hari pertama lebaran. Rencana pagi  silaturahmi ke orang tua. trus ke om dan tante.
Pagi sholat ied. kemudian sarapan. trus keliling silaturahmi.
Yang namanya adat pas lebaran, jadi harus keliling ke rumah sodara.
Padahal gak kenal-kenal banget. Tapi ya namanya juga jalin silaturahmi.

Sore, berangkat ke stasiun gambir. Rencana mudik memang naik kereta.
Udah nyerah naik mobil. Apalagi ada tragedi macet brexit.
Gak sanggup deh kalo harus nyetir 48 jam nonstop.

Sebelum ke gambir kita salin pakaian di istiqlal. Sekalian bersih-bersih badan.
Dah selesai, kira2 pukul 19.30 kita sampai gambir.
Makan, cetak boarding dan siap berangkat.

Pukul 20.00 kita masuk check in. Kereta berangkat pukul 20.45.
Kita jalan berurutan. Istri paling depan. anak di tengah dan saya karena bawa banyak barang di belakang.
tiba-tiba ada bapak2 motong jalan. Jadi setelah istri baik eskalator, sibapak2 motong jalan anak saya.
riweh banget, dya bawa koper besar banget.
Baru setengah jalan, tiba-tiba si bapak2 gak kuat nahan kopernya.
Dia jatuh gelundung. Sy kaget..ternyata anak juga ikut jatuh krn tertimpa koper.
Sy tangkap kepala anak. Cm rada khawatir takut kejepit eskalator.
ternyata gak terjepit.
Pas mau bangunkan anak. Si kecil gak mau bangun.
mengeluh kesakitan di kaki
saya coba gendong, dan kaki terlihat bengkak sangat besar.

Sebenarnya cerita di sini sangat panjang, tapi saya skip aja.

Skip-skip-skip. tibalah kami di kampung halaman istri.
Kami tiba pukul 05.00 WIB. Sepanjang perjalanan tidak bisa tidur karena si kecil mengeluh sakit.
Sekitar pukul 10.00 WIB kami pergi ke RS terdekat. Rontgen.

Nah. benar sesuai dugaan. ternyata fraktur, alias patah kaki.
Deg..langsung deh terbayang berapa uang yang harus dikeluarkan.
Bukan cuma buat biaya operasi tapi juga perawatan. dueer.
Sialnya kami lupa untuk lapor ke polisi, jadi gak bisa klaim asuransi jasa raharja.
dan sialnya lagi, dokter tulangnya lagi pada cuti, baru ada minggu depan.
gila aja nahan sakit sampai minggu depan.
akhirnya kami memutuskan rawat jalan saja. Rencana operasi dokter bedah umum 3 hari lagi.

Tapi sapa nyana ternyata patah tulang meninggalkan sakit yang luar biasa.
si kecil yang tadinya anteng karena diberi obat penahan rasa sakit tetiba teriak kesakitan.
nyeri..sakit..kesemutan..gatal yang gak tau mau digaruk dimana,
kodisinya seperti mau pingsan.

Kami panik. Saya panik. Dan sialnya, gak ada kendaraan. Gak ada mobil.
Terpaksa cari-cari pinjaman ke tetangga.
daaan..gak ada juga.
Setelah berapa lama kami dapat pinjaman mobil dari tetangga.
tapi...suspensinya gak memungkinkan.
goncangannya terasa.
Untungnya kakak sepupu istri datang. Bawa mobil jazz.

Malam itu..kira2 pukul 22.00 kami berangkat ke rs.
awalnya mau balik lagi ke rs terdekat. Tapi teringat gak ada dokter kami memili cari rumah sakit di kota lain.
Awalnya kami ke semarang. Tanya sana-sini diberilah oleh teman nomor telp rumah sakit.
Setelah dihubungi tidak ada respon.
tidak ada pegawai yang menjawab.
duh..

dapat kabar dari om, katanya ada rumah sakit khusus tulang di solo.
Berangkatlah kami kesana, walaupun mobil cuma minjam untuk ke rs terdekat.
nekat, kami langsung ke solo.
Di google map kalo tidak salah jaraknya 198km dari rumah.
Nekat, terabas, sy juga alpa tidak cek kondisi kendaraan.
tapi kondisi darurat, anak kerap merintih kesakitan yang luar biasa.

Kami tidak bisa jalan ngebut, karena tiap kali ada goncangan, si kecil menangis kesakitan.
Terpaksa jalan dengan kecepatan maksimal 60km/jam.
Sampailah kami di rs di solo. Kira-kira pukul 01.30 WIB.

Sampai di rumah sakit yang kesan pertamanya "Gak salah nih..rumah sakit apa klinik"
Tapi kata orang-orang dan om, rumah sakit ini terkenal.
Dalam hati "terkenal? lha saya aja baru tau".

Panik dan capek, plus ditambah ngantuk karena dari lebaran belum juga tidur nyenyak.
tambah lagi..lapar.

Masuk ruang UGD, kaget juga saya. Ternyata banyak pasien.
Kebanyakan pasien kecelakaan.
Kondisinya bermacam-macam.

Kami dilayani oleh dokter muda.
"Maap dokternya  masih pada cuti, jadi operasi baru bisa dilakukan sabtu"
"tapi gak apa-apa nanti adiknya dirawat di kamar perawatan"

dilihat sedikit kondisinya.."ini patah tulang ya.."
padahal dokter belum lihat hasil rontgen.
setelah kami kasih lihat hasil rontgen rs sebelumya
"ooo ini patah tulang sama ada satu tulang yang geser"
"kira-kira biayanya 7-8 juta"..
dueerr..
kaget..karena kami gak siap. walaupun ada credit card tapi denger biaya 7-8 juta kaget juga.

Penasaran, kami langsung cek ke google. Berapa sih biaya operasi tulang.
eing-ing-eng..ternyata rata-rata 16-20 jtaan.
wuarbyasah.
berarti biaya yang dibebankan kepada kami terbilang minim. hanya 50%nya saja.

biasanya kalo masuk rumah sakit, kita gak bakal dilayani kalo belum bayar uang dimuka.
anehnya, anak saya langsung di masukan ruang perawatan. dan kami tidak ditagih sama sekali.
langsung dapat perawatan dan keluhan kesakitan anak berkurang signifikan.

Sabtu, jadwal anak operasi. dan hari itu, sabtu, saya juga belum ditagih biaya perawatan.
inisiatif saya tanya ke kasir. Ternyata biaya nya baru 1 jutaan.
Siangnya anak operasi, dan tanpa diminta biaya sepeserpun.

Dag dig dug sih, karena baru kali ini ada anggota keluarga yang dioperasi.
horor.
tapi lingkungannya gak horor.
karena pada hari itu ada 78 pasien yang akan dioperasi.

Gila..kaya ban berjalan. operasi seperti pabrik. banyak benar.
keluhannya bermacam, tapi semuanya seputar tulang dan otot.
dan alhamdulillah, kesemuanya berjalan lancar.
prosesnya cepat.

"iya mas, operasinya sih cepat, cuma nunggu siuman aja yang butuh waktu lama..kira2 2 jam".
alhamdulillah..si kecil keluar ruang operasi..dan sudah siuman"

Dan sampai dengan hari itu berakhir..kami belum ditagih biaya sepeserpun.

Tibalah pada hari senin. Kata perawat kami sudah bisa pulang (operasi sabtu, senin sudah bisa pulang..warbyasah). Dan kondisi anak memang sudah kembali fit. Pas ditanya mengenai rasa sakit yang dialami..dia sudah lupa..(alhamdulillah, ternyata rasa sakit gak masuk memori).

Saya pergi ke kasir, dan menanyakan berapa biaya yang harus dikeluarkan..dan benar seperti estimasi dokter UGD..cuma 7jtan. Termasuk ruangan, obat,operasi, visit dokter dll. Pelayanannya ramah pula. Alhamdulillah.

Dan alhamdulillahnya lagi, semuanya bisa jadi gratis..karena asuransinya juga cair..alhamdulillah.
Memang ada biaya-biaya lain diluar biaya operasi yang harus kami keluarkan.
dan terhitung besar (Smeisal biaya transport, hotel, makan dll). Tapi alangkah beruntungnya. Diberikan kemudahan dengan biaya yang gratis.

Mau tau rumah sakitnya dimana?

Ya..nama rumah sakitnya : RS Bedah Umum Karima Utama..lokasinya di solo. Dekat dengan bandara solo.

Update 1:
dua hari kemudian kontrol jahitan di rs terdekat. Dokter yang ngecek bingung, karena pasang pen tapi jahitnannya kecil. ada dua titik jahitan saja. Padahal, katanya kalo operasi tulang ada bekas jahitan besar banget.


Update 2:
Kemarin kembali lagi ke solo. Cek perkembangan pasca operasi. Hasil menunjukkan perkembangan baik. Dan dokternya bilang "lihat tuh hasil jahitannya, gak keliatan kan..jadi kalo nanti adiknya mau daftar ke TNI gak bakal ketahuan kalo pernah patah tulang"


baca juga yang lain:
http://aruskaz.blogspot.co.id/2016/03/yang-bisa-dilakukan-ketika-dipecat.html


No comments:

Post a Comment

hanya 5% komentar yang akan dimuat. Biasanya sih komentar cerdas. Jadi jangan sia-siakan waktu kamu hanya untuk nyepam