Mendapatkan 59 Milyar Hanya Dengan Modal 500 Ribu Per Bulan


Saya yakin benar bahwa ketika seseorang terjun dalam pasar modal hal pertama yang ada dalam pikiran adalah “saya ingin kaya”. Itu tidak salah dan bukannya tidak mungkin. Tidak sedikit orang yang berhasil menjadi miliarder bahkan triliuner berkat masuk ke pasar modal. Namun tidak sedikit pula yang bankrupt dan merugi ketika terjun ke pasar modal. Dengan kata lain kita juga  punya peluang untuk menjadi seperti mereka juga, entah sukses ataupun bankrut..hehe

Namun, apakah mungkin kita sukses di pasar modal? Apalagi dengan kemampuan keuangan kita yang pas-pasan saja? Berapa ribu persen yang harus kita harus peroleh untuk mengejar cita-cita tersebut? Berapa kali saham yang kita pilih benar naik dan kita mendapatkan untung yang sangat besar? Dengan pemikiran seperti itu, banyak investor dan trader di pasar modal menggunakan cara pintas, yakni trading di saham gorengan. Bukannya jadi kaya, rekening saham bisa-bisa ambyar karena harga terus menurun..hehe

Apa itu saham gorengan. Nanti akan saya bahas pada postingan selanjutnya, tapi secara sederhana saham gorengan adalah saham yang kinerja keuangan riil perusahaannya (Emitennya) kurang bagus tapi sahamnya diperjual belikan dengan harga yang diatas harga wajar. 

Jika kita melihat sekilas memang harga saham gorengan lebih murah dan memberikan return yagn sangat menarik dibandingkan harga saham bluechip. Dalam sehari, harga saham gorengan bisa naik 25% bahkan lebih. Tak jarang saham gorengan bisa naik sampai ratusan persen dalam kurun waktu satu minggu. Bayangkan jika anda beli saham ini Rp100 juta, salam satu minggu nilai saham Anda bisa menjadi Rp200 juta.

Tapi jangan bayangkan kenaikannya saja. Harga saham gorengan juga bisa turun 25% dalam satu hari. Tidak jarang setelah naik 25% dalam satu hari, sore harinya harga saham ini bisa turun 25% dari harga pembukaan, alias bisa turun 50% jika kita membeli saham tersebut pada harga paling atas. Nah jika kita beli saat harga paling tinggi Rp 100 juta, maka dalam satu hari nilai saham kita menyusut hingga menyisakan Rp50 juta. ngeriii

Lalu, berapa return normal dalam pasar saham dalam satu tahun? 
Bisanya return yang menjadi acuan adalah return/bunga deposito dan return IHSG. Jika begitu maka return yang dianggap normal adalah 6% (bunga deposito) atau 3.64% (return IHSG pada tahun 2019).

Kalo returnnya hanya segitu kapan bisa kayanya dong? 
Iya juga sih. Kapan ya. Apalagi buat yang alokasi untuk investnya gak seberapa.

Tapi beberapa waktu lalu saya menemukan seseorang yang berhasil mengalahkan return deposito dan return IHSG. Bahkan dalam angka yang cukup fantastis. Ini screenshot return yang ia hasilkan pada tahun 2019.




Akunya rata-rata return saham yang ia peroleh tiap tahun di angka 50%an. Paling jelek, ketika terdapat krisis angka returnya masih tetap positif. Nah, jika kita berandai-andai.. bisa mendapatkan return seperti dia dan dengan kemampuan finansial yang kita miliki saat ini, maka berapa hasil yang akan kita dapatkan?




Wow. Jika kita bersabar dengan investasi kita selama 20 tahun maka hasil yang kita dapatkan sebesar 59 Milyar Rupiah. Hanya dengan modal Rp500.000,- per bulan yang secara konsisten kita investasikan di saham bisa mendapatkan hasil yang fantastis. Jika kita berusia 30 tahun dan berencana pensiun pada usia 50 tahun, dengan uang 500rb per bulan bisa mendapatkan uang pensiun sebanyak 59 milyar. Siapa yang gak mau????

Tapi itu best offer yang bisa kita dapatkan, belum tentu semua orang mampu mendapat return yang fantastis tersebut tiap tahunnya. Saya sendiri juga mengikuti cara yang sama, tapi hasil yang diperoleh belum sefantastis tersebut. Dalam 3 bulan mengunakan metode yang sy tiru tersebut, tercatat di bulan pertama mendapatkan return 15%, bulan kedua minus 15% dan di bulan ketiga mendapatkan return 8.3%.

Oia, disclaimer on ya. Uang anda resiko anda sendiri. 

Kalo saya prinsipnya, Jika orang lain bisa mengapa saya tidak? Tapi tentu saja kita perlu banyak membaca dan berguru jika ingin mendapatkan hasil seperti itu. Namun, bagi saya bukan tidak mungkin bisa diwujudkan selama kita terus berusaha. Tapiii.. resiko juga kita harus jaga. Bagi saya yang penting adalah bisa lama bertahan di pasar modal, bukan seberapa besar return yang saya dapatkan. 


oia, saya tidak hanya menggunakan metode trading yang saya sebutkan diatas. Beberapa kali saya nyangkut di beberapa saham. Setelah saya evaluasi ternyata implementasi metodenya masih belum sempurna. Jadi untuk mitigasi resiko, saya tidak menggunakan satu metode saja. Sampai dengan saat ini saya menggunakan dua metode. Metodenya apa? sila lanjutkan baca di blog saya ini..hehe

No comments:

Post a Comment

hanya 5% komentar yang akan dimuat. Biasanya sih komentar cerdas. Jadi jangan sia-siakan waktu kamu hanya untuk nyepam